Saturday, June 25, 2016
Sejarah Majelis Adat Dayak Nasional Lanjutan II
Dipilih secara aklamasi
Hari yang ditunggu pun datang. Sabtu (19/9) Di gedung
Kalawang Convention Center Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah, seribuan orang
telah berkumpul untuk menghadiri pelantikan Presiden Dayak 2015 -2020. Drs.
Cornelis, MH. ditemani istri Ny. Frederika Cornelis S.Pd , tiba dengan
berkostum khas ornamen Dayak pada setelan jas merah yang dikenakan nya.
Seusai mengucapkan sumpah dan janji jabatan atas pelantikan
nya menjadi Presiden Dayak 5 tahun kedepan , Ia pun diberikan kesempatan untuk
memberikan sambutan. Bukan Cornelis namanya, jika seruangan tak terkesima
dengan gelegar suaranya. Diawali mengucapkan salam “Adil Ka’ Talino , Bacuramin
Ka’ Saruga , Basengat Ka’ Jubata” , sang orator pun menyampaikan semua buah
pikirnya .
Friday, June 24, 2016
Sejarah Mandau
Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.
Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di china bagian selatan dan "dao"[1] yang berarti golok dalam bahasa china.
Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di china bagian selatan dan "dao"[1] yang berarti golok dalam bahasa china.
Thursday, June 23, 2016
Sejarah Majelis Adat Dayak Nasional
- Dalam perkembangan selanjutnya, ketika Majelis Adat Dayak (MAD) Provinsi Kalimantan Barat yang dideklarasikan oleh sembilan orang penandatangan sebagai deklarator berdirinya Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, yaitu: Bapak Yakobus Frans Layang, SH., Bapak Drs. M. Ikot Rinding, Bapak Drs. Paulus Djudah, Bapak Drs. F. M. Adjun Lock, Bapak Drs. V. E. Ritih Kenyeh, Piet Andjioe Nyangun, SE., Bapak Pius Alfret Simin., Bapak Drs. Yakobus Kumis dan Bapak Drs. J. Numsuan Madsun,. pada tanggal 21 Agustus 1994 , maka semboyan atau falsafah Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata di masukan di dalam Anggaran Dasar Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat sebagai semboyan atau salam masyarakat Dayak Kalimantan Barat. Ke Sembilan orang deklarator berdirinya MAD Kalimantan Barat juga merangkap sebagai formatur pembentukan pengurus pertama dengan Ketua Umum; S. Jacobus E. Frans L., BA., SH, Sekretaris Umum; Thadeus Yus, SH., MPA dan Bendahara Umum; Alex Akoran, B.Sc. Kemudian salam atau falsafah tersebut di Kukuhkan dalam Musyawarah Dewan Adat Dayak (Musdad) yang pertama pada tahun 1996 yang menetapkan Kepengurus MAD Hasil Musdad Pertama, Ketua Umum; S. Jacobus E. Frans L., BA., SH, Sekretaris Umum; DR. Piet Herman Abik, dan Bendahara Umum; Bapak BL. Atan Palil.
Sejarah Asal Usul Suku Dayak
Subscribe to:
Posts (Atom)